Sragen News
[ 21/05/2008, 16:42 WIB ]
SRAGEN - Pameran Tosan Aji, siang ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen Drs. Kushardjono bertempat di Gedung KNPI Sragen. Pembukaan pameran ditandai dengan penguntingan pita oleh Sekda Sragen dan penyerahan keris pusaka koleksi Bupati Sragen oleh Sekda kepada panitia.
Dalam sambutannya Sekda mengatakan bahwa Tosan Aji merupakan produk budaya yang bernilai tinggi, karena untuk membuatnya, para leluhur harus melalui beberapa tahap proses lelaku yang tidak mudah. Oleh karenanya Sekda mengharapkan agar warisan budaya yang tak ternilai harganya tersebut untuk di uri-uri dan dilestarikan.
Selain mempunyai seni yang tinggi, Tosan Aji peninggalan leluhur, menurut Sekda, telah membuktikan bahwa para leluhur telah mengenal rekaya teknologi terutama pada teknologi logam. Dengan pengetahuan teknologi yang mereka ketahui waktu itu, telah tercipta sebuah warisan budaya seni yang tinggi nilainya, ungkap Sekda.
Pameran ini atas kerjasama antara Paguyuban Tosan Aji Sukowati (Pasanji Sukowati) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sragen. Pameran yang di gelar selama 2 hari mulai hari ini sampai dengan besok malam di Gedung KNPI Sragen tersebut menampilkan lebih dari 200 keris dan berbagai pusaka yang bernilai tinggi.
Pusaka-pusaka yang dipamerkan tersebut berasal dari keris-keris pusaka koleksi anggota Pasanji se-kabupaten Sragen. Masing-masing Kecamatan mengirimkan 10 koleksi keris terbaiknya. Sehingga totalnya sekitar 200 keris pusaka ditambah dengan koleksi-koleksi keris pusaka milik pejabat pemerintah Kabupaten Sragen.
Tak ketinggalan, sejumlah Keris Pusaka koleksi KPH.Untung Notonagoro, Bupati Sragen, juga ikut meramaikan pameran tersebut. Salah satu keris milik Bupati Sragen, yang bertangguh Tuban, berpamor Tangkis, dapur Brojol dan rangka Gayaman mendapat perhatian tersendiri dari para pengunjung.
Sementara menurut KRAT Wahyu Widayat, SH, MSi, selaku ketua penitia penyelenggara pameran Tosan Aji ini digelar dalam rangkaian memperingati hari jadi Kabupaten Sragen yang ke-262. Tujuannya untuk meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya yang bernilai tinggi, dengan adanya keris ini telah membuktikan bahwa para leluhur bangsa bukan merupakan orang sembarangan, jelasnya.
KRAT Wahyu Widayat menambahkan, bahwa pameran ini juga merupakan sebagai wahana pendidikan bagi generasi muda. Ia mengharapkan kepada generasi muda untuk meningkatkan kepedulian dan penghormatan terhadap leluhur dengan cara melestarikan hasil karyanya, salah satunya adalah keris pusaka.
Pada malam hari nanti, sebagai rangkaian acara pameran, akan digelar sarasehan Tosan Aji dengan nara sumber KRA.Suseno Renggodipura, seorang budayawan dari Surakarta. Selain akan memamerkan keris-keris pusaka, dalam pameran tesebut juga dimeriahkan dengan berbagai stan lainnya, antara lain stan-stand pakaian adat jawa, pakaian-pakaian batik, perlengkapan jamasan keris, dan yang menarik dalam pameran kali adalah pengobatan gratis dengan menggunakan tenaga prana oleh Yayasan Prana Jawa Bali, GMCKS Modern Pranic Healing Center. Puluhan pengunjung tampak mengikuti pengobatan gratis ini.
Ditambahkan oleh KRAT.Muhardjo Hadinagoro, Ketua Dewan Pakar Pasanji Sukowati, dengan mengerti dan memahami arti keris sebagai warisan yang mempunyai nilai tinggi dan perlu dilestarikan, ia mengharapkan agar masyarakat mau nguri-uri warisan leluhur tersebut dengan cara merawat yang benar. “Setelah kita paham bahwa keris merupakan warisan leluhur kita yang bernilai tinggi, hendaknya kita bisa merawatnya, tujuannya tidak lain agar bisa diwariskan kepada anak cucu penerus bangsa” jelas KRAT. Muharjo Hadinagoro.(Hart – Humas)
[ 21/05/2008, 16:42 WIB ]
SRAGEN - Pameran Tosan Aji, siang ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen Drs. Kushardjono bertempat di Gedung KNPI Sragen. Pembukaan pameran ditandai dengan penguntingan pita oleh Sekda Sragen dan penyerahan keris pusaka koleksi Bupati Sragen oleh Sekda kepada panitia.
Dalam sambutannya Sekda mengatakan bahwa Tosan Aji merupakan produk budaya yang bernilai tinggi, karena untuk membuatnya, para leluhur harus melalui beberapa tahap proses lelaku yang tidak mudah. Oleh karenanya Sekda mengharapkan agar warisan budaya yang tak ternilai harganya tersebut untuk di uri-uri dan dilestarikan.
Selain mempunyai seni yang tinggi, Tosan Aji peninggalan leluhur, menurut Sekda, telah membuktikan bahwa para leluhur telah mengenal rekaya teknologi terutama pada teknologi logam. Dengan pengetahuan teknologi yang mereka ketahui waktu itu, telah tercipta sebuah warisan budaya seni yang tinggi nilainya, ungkap Sekda.
Pameran ini atas kerjasama antara Paguyuban Tosan Aji Sukowati (Pasanji Sukowati) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sragen. Pameran yang di gelar selama 2 hari mulai hari ini sampai dengan besok malam di Gedung KNPI Sragen tersebut menampilkan lebih dari 200 keris dan berbagai pusaka yang bernilai tinggi.
Pusaka-pusaka yang dipamerkan tersebut berasal dari keris-keris pusaka koleksi anggota Pasanji se-kabupaten Sragen. Masing-masing Kecamatan mengirimkan 10 koleksi keris terbaiknya. Sehingga totalnya sekitar 200 keris pusaka ditambah dengan koleksi-koleksi keris pusaka milik pejabat pemerintah Kabupaten Sragen.
Tak ketinggalan, sejumlah Keris Pusaka koleksi KPH.Untung Notonagoro, Bupati Sragen, juga ikut meramaikan pameran tersebut. Salah satu keris milik Bupati Sragen, yang bertangguh Tuban, berpamor Tangkis, dapur Brojol dan rangka Gayaman mendapat perhatian tersendiri dari para pengunjung.
Sementara menurut KRAT Wahyu Widayat, SH, MSi, selaku ketua penitia penyelenggara pameran Tosan Aji ini digelar dalam rangkaian memperingati hari jadi Kabupaten Sragen yang ke-262. Tujuannya untuk meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya yang bernilai tinggi, dengan adanya keris ini telah membuktikan bahwa para leluhur bangsa bukan merupakan orang sembarangan, jelasnya.
KRAT Wahyu Widayat menambahkan, bahwa pameran ini juga merupakan sebagai wahana pendidikan bagi generasi muda. Ia mengharapkan kepada generasi muda untuk meningkatkan kepedulian dan penghormatan terhadap leluhur dengan cara melestarikan hasil karyanya, salah satunya adalah keris pusaka.
Pada malam hari nanti, sebagai rangkaian acara pameran, akan digelar sarasehan Tosan Aji dengan nara sumber KRA.Suseno Renggodipura, seorang budayawan dari Surakarta. Selain akan memamerkan keris-keris pusaka, dalam pameran tesebut juga dimeriahkan dengan berbagai stan lainnya, antara lain stan-stand pakaian adat jawa, pakaian-pakaian batik, perlengkapan jamasan keris, dan yang menarik dalam pameran kali adalah pengobatan gratis dengan menggunakan tenaga prana oleh Yayasan Prana Jawa Bali, GMCKS Modern Pranic Healing Center. Puluhan pengunjung tampak mengikuti pengobatan gratis ini.
Ditambahkan oleh KRAT.Muhardjo Hadinagoro, Ketua Dewan Pakar Pasanji Sukowati, dengan mengerti dan memahami arti keris sebagai warisan yang mempunyai nilai tinggi dan perlu dilestarikan, ia mengharapkan agar masyarakat mau nguri-uri warisan leluhur tersebut dengan cara merawat yang benar. “Setelah kita paham bahwa keris merupakan warisan leluhur kita yang bernilai tinggi, hendaknya kita bisa merawatnya, tujuannya tidak lain agar bisa diwariskan kepada anak cucu penerus bangsa” jelas KRAT. Muharjo Hadinagoro.(Hart – Humas)
1 comment:
percuma Kang, judule gitu, gambare malah panitia mejeng karo pamer le beskapan
ndi gambar kerise? ^^ (koment-e atos)
Post a Comment