Sunday, November 30, 2008

Yen Omong Sing Maton, Aja Mung Waton Ngomong

Link

Kalau berbicara yang mendasar, jangan hanya asal berbicara

Yen : kalau
Omong : omong, berbicara
Sing : yang
Maton : mendasar, beralasan
Aja : jangan
Mung : hanya
Waton : asal
Ngomong : berbicara

Arti yang tersirat
Ungkapan ini mengandung permainan kata-kata. Dalam ungkapan ini etrdapay dua buah kata yang hampir sama bentuknya, tetapi arti yang terkandung di dalamnya berbeda, ialah kata-kata: maton dan waton. Maton berarti mendasar atau beralasan; waton: berarti asala saja. Yang dimaksud oleh ungkapan ini ialah bila seseorang berbicara haruslah memperhatikan dasar atau pokok pembicaraan, jangan asal berbicara.

Nilai yang terkandung
Ungkapan ini mengandung ajaran atau pendidikan, agar orang senantiasa berhati-hati dalam berbicara. Dia harus dapat memperhatikan tentang apa dia bicarakan, dalam forum apa dia berbicara, dalam suasana bagiamana, dan di hadapan siapa dia berbicara.

Latar belakang sejarah/falsafah
Masyarakat Jawa memegang teguh nilai ajaran mempan papan, yang maksudnya: orang harus panai menempatkan diri di dalam pergaulan. Berbicara kepada orang yang patut dihormati, harus disertai dengan pilihan kata dan sikap yang sopan. Tanpa itu semua, orang lain dapat menilai tidak sopan atau tidak tahu adat, berarti orang lain tidak akan menghormati dia. Ungkapan ini dekat dengan ajining dhiri ana ing pucuking lathi. Berbicara yang asal berbicara, akan dapat memerosotkan kehormatan orang yang berbicara.

Pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat
Di dalam kehidupan masyarakat, orang yang berbicara asal saja tanpa memperhatikan ujung pangkal pembicaraan, dikatakan dengan ungkapan: waton njeplak, waton mangap, waton muni, yang berarti asal mengeluarkan suara. Hal tersebut mengandung penilaian yang negatif.

Kedudukan di dalam kehidupan masyarakat
Akhir-akhir ini muncul istilah:asplak (asal njeplak) dan asbun (asal bunyi). Ungkapan ini ditujukan kepada orang yang berbicara tidak maton melainkan hanya waton. Jelas ungkapan itu mengandung ejekan dan cemooh. Ungkapan yang berbunyi, “Yen omong sing maton, aja mung waton ngomong”, sampai saat ini masih berlaku dan tetap dijunjung tinggi dalam kehidupan masyarakat.

(lea)


1 comment:

Lilis said...

Untuk tambahan informasi terkait postingan di atas bisa juga lihat di link : http://pena.gunadarma.ac.id/e-business-process-as-decision-support-for-credit-analysis/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...